Rabu, 22 Februari 2012

Masih di Persimpangan

Ya, memang sepertinya aku tengah berjalan..
Awalnya lurus, mulus..
Namun di ujung sana kulihat,
Seperti persimpangan..
Gelap.
Hanya pantulan sinar bulan yg hampir tenggelam.

Lantas, ku terus berjalan hingga akhirnya ku berpijak tepat pada pusatnya
Aku ragu mengambil langkah
Ingin ku kembali,
hanya merasa aku tak mampu memilih jalan mana yg harus ku tempuh
Ingin rasanya aku kembali,
tapi terlampau jauh.
Bah, ku coba sajalah.

Aku berputar, berbalik badan
Tapi ternyata apa.
Gelap. Lebih gelap dari persimpangan ini.
Tak apa, aku tetap mencoba meraba- raba jalan..

Aku tersandung, banyak kerikil di sana.
Kakiku terus ku langkahkan.
Satu, dua, sepuluh, seratus.
Ouchh, aku terjatuh !

Gelap. Semakin gelap.
Dingin, Tuhan.

Rasanya ada yg menghalangi jalanku utk kembali.
Ada tangan2 yg menarik langkah ini.
Berat.

Oke, Tuhan, kuputuskan aku berbalik arah. Lagi.
Seperti di awal.
Jalan menuju persimpangan tak terasa seberat jalan kembali.

Aku berjalan. Hujan.
Oh Tuhan.

Aku sampai (lagi) di persimpangan ini.
Aku masih terpijak.
Tak tau harus menentukan arah.
Aku tertunduk.

-Dewi Wungkus Antasari-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar